Pembelajaran Program Keahlian Desain Komunikasi Visual di SMK Tunas Harapan Pati Harus Menyesuaikan Budaya Industri Kreatif
Oleh: Dhila Bayu Pratama, S.Sn.
LATAR BELAKANG
SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) merupakan sekolah dengan basic kejuruan yang notabene mampu mencetak lulusan yang memiliki soft skill dan hard skill sesuai dengan program keahlian masing-masing. Desain Komunikasi Visual adalah salah satu dari sekian banyak program keahlian yang ada di SMK Tunas Harapan Pati yang menjadi pusat keunggulan. Sebelumnya, tugas-tugas siswa baik itu bersifat teoritis maupun praktik masih diberikan oleh bapak/ibu guru yang mengajar, pembelajaran siswa di SMK pun masih berorientasi pada kompetensi dasar yang harus dicapai. Namun, seiring adanya regulasi tentang SMK PK (Pusat Keunggulan) dan Kurikulum Merdeka, kini SMK mulai ada perubahan yang sangat signifikan terutama pada pembelajaran berbasis industri. Bukan lagi siswa mengerjakan tugas hanya sebatas mendapatkan nilai namun juga sesuai dengan proyek industri dalam bidang DKV (Desain Komunikasi Visual). Soft skill dan hard skill peserta didik juga sesuai dengan apa yang diinginkan oleh industi pasangan.’
Warga SMK Tunas Harapan Pati
TANTANGAN SMK KE DEPAN
Mengubah mindset warga SMK (kepala sekolah, guru, siswa), orang tua/wali murid dan masyarakat yang terlibat. Menyusun KOSP dan MOU dengan Industri pasangan. Kelengkapan sarana dan prasana sekolah yang belum memadai.
AKSI
Mengubah mindset warga SMK dengan menyosialisasikan program-program sekolah ke depannya. MOU dengan industri yang terbaik dari segi keterampilan dan budaya industri. Menyusun KOSP bersama industri pasangan dengan melibatkan Pengawas, Kepala Sekolah, Ketua Program Keahlian, Guru dan perwakilan siswa. Mengundang orang tua/wali siswa kemudian menyosialisasikannya. Guru mapel umum dan guru produktif berkolaborasi, berdiskusi dan berintegrasi terkait pembelajaran berbasis industri sesuai konten yang sudah ditentukan. Lab komputer harus menyesuaikan dengan kondisi di industri kreatif. Guru produktif melaksanakan program magang dan upgrade skill. Jika diperlukan dapat melaksanakan studi banding ke perusahaan/ industri supaya siswa mengetahui tahapan pra produksi, proses produksi dan pasca produksi serta situasi cara kerja di industri secara langsung. Menyiapkan peralatan yang sesuai standar industri Desain Komunikasi Visual. Mendatangkan guru tamu/mentor guna meningkatkan/upgrade skill baik untuk guru maupun untuk siswa.
Penandatanganan MOU dengan Industri Kreatif Emitterlabs Konsentrasi Animasi 3D
Kelas Industri dengan Gamelab Educa Studio Indonesia Konsentrasi 2D Ilustrasi Grafis
CSR Kelas Industri Gamelab Educa Studio Indonesia
Magang guru yang dimentori langsung dengan pihak industri terkait
Magang guru yang dimentori langsung dengan pihak industri terkait
Magang guru yang dimentori langsung dengan pihak industri terkait
Suasana kelas industri kreatif dari Emitterlabs
Suasana kelas industri kreatif dari Emitterlabs
Suasana kelas industri kreatif dari Emitterlabs
REFLEKSI
Menghasilkan pembelajaran yang sesuai dan diinginkan oleh industri Desain Komunikasi Visual serta hasil tugasnya bisa dijadikan sebagai portofolio setiap siswa ketika akan melamar pekerjaan. Hasilnya sangat efektif, karena guru mapel umum dan produktif memiliki satu tujuan/goal yaitu siswa mampu menghasilkan produk/karya baik soft skill maupun hard skill sehingga siap untuk kerja di industri. Respon terhadap orang lainnya pasti ada yang pro dan kontra karena terkait pembelajaran berbasis industri yang di mana jam kerjanya juga menyesuaikan industri (ada lembur tugas karena ada revisi projek).
Siswa mengerjakan tugas/ project langsung dari industri Emitterlabs
Siswa mengerjakan tugas/ project langsung dari industri Emitterlabs
Kelas Industri Gamelab Materi Mahir Menggunakan Software Corel Draw
Kelas Industri Gamelab 2D Ilustrasi Grafis