Penerapan kurikulum baru di SMK Tunas Harapan Pati sebagai salah satu SMK Pusat Keunggulan akan segera masuk tahun kedua. Saat ini, kurikulum Prototipe atau sebelumnya disebut dengan kurikulum Paradigma Baru telah diterapkan pada seluruh siswa kelas X dan akan dilanjutkan pada seluruh siswa kelas XI di tahun ajaran depan. Untuk itu, SMK Tunas Harapan Pati menggelar kegiatan bertajuk “In House Training (IHT) Pengembangan Kurikulum Prototipe SMK Tunas Harapan Pati Tahun Ajaran 2022/2023” yang dilaksanakan pada Rabu, 9 Februari 2022 di Aula SMK Tunas Harapan Pati.
Peserta IHT tersebut meliputi Bapak dan Ibu guru baik produktif maupun normative adaptif dengan menghadirkan narasumber nasional yaitu Dr. Yuli Rifiani, M.Pd. Kegiatan dimulai pada pukul 08.00 WIB dan dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan Ir. Eny Wahyuningsih, M.Pd. selaku kepala SMK Tunas Harapan Pati, sambutan Dr. Yuli Rifiani, M.Pd. selaku Pengawas Pembina SMK Cabdin III Provinsi Jawa Tengah sekaligus narasumber, dan pembacaan doa. Selanjutnya, IHT tentang Kurikulum Prototipe disampaikan langsung oleh Dr. Yuli dengan dimoderatori oleh Bapak Sahlan, S.T. selaku Waka Kurikulum.
Dalam sambutannya, Dr. Yuli memaparkan bahwa Kurikulum Prototipe akan dilakukan sesuai dengan kebijakan Kemendikbud dan diterapkan oleh SMK Pusat Keunggulan seperti SMK Tunas Harapan. Kurikulum Prototipe adalah kurikulum yang membuka mindset dan membuat kita keluar dari zona nyaman pasca Covid-19. Kurikulum ini berfokus pada pengembangan karakter pada siswa.
Kepala SMK Tunas Harapan Pati, Bu Eny, juga memberikan sambutannya dalam acara pembukaan ini. Beliau memaparkan bahwa Kurikulum Prototipe ini dilandasi dengan sistem Teaching Factory, di mana guru akan melakukan pembelajaran berbasis industri atau bisnis yang dilaksanakan dalam suasana yang nyata seperti pada industri yang sebenarnya.
“Dulu kita ini kan pendidikannya, lulus sesuai kurikulum lalu dapat kerja. Kalau sekarang ini sudah beda, yang menjadi andalan dari Kurikulum Prototipe. Kalau Teaching Factory ini berhasil, kita dianggap setidak-tidaknya berhasil mengajari anak dengan nyata, kompetensi dapat, bisa bekerja, dan bisa berwirausaha. Sehingga tidak luntur oleh persaingan kerja,” ujar Ibu Eny dalam sambutannya. “Jangan sampai kita berlabel SMK, tapi kita malah menciptakan pengangguran,” pungkasnya.
Acara inti yaitu IHT oleh Dr. Yuli diawali dengan pemaparan capaian-capaian selama penerapan kurikulum baru di SMK Tunas Harapan Pati yang telah berjalan kurang lebih delapan bulan oleh Pak Sahlan yang kemudian bertindak sebagai moderator. Dalam materinya, Dr Yuli memaparkan beberapa poin penting yang harus dipahami para guru sebagai permulaan menerapkan Kurikulum Prototipe ini. Beliau menjelaskan analisis keefektifan penggunaan K-13 pada tahun-tahun sebelumnya dan ternyata kurang efektif. Sebagai pengembangan dari kurikulum-kurikulum sebelumnya, maka muncullah Kurikulum Prototipe ini. Adapun aspek penting dalam Kurikulum Prototipe ini, di antaranya:
- pengembangan karakter (soft skill maksimal 75%),
- materi esensial, dan
- fleksibilitas dalam administrasi pembelajaran.
Selanjutnya, Dr. Yuli juga menjelaskan tentang modul ajar yang akan digunakan dalam kurikulum baru ini, meliputi (1) guru dalam satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan modul belajar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik, (2) modul ajar dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunan, (3) komponen modul ajar dalam panduan dibutuhkan untuk melengkapi persiapan pembelajaran, (4) dan komponen modul yang bisa ditambahkan sesuai dengan mata pelajaran dan kebutuhan.
Materi disampaikan dengan komunikatif sembari membuka sesi diskusi yang mendapatkan respon antusias dari peserta. Peserta aktif berbagi pendapat, pengalaman, dan pertanyaan-pertanyaan yang diperoleh dari proses implementasi kurikulum baru selama ini. Hasil yang ditunggu setelah pelaksanaan IHT ini adalah Capaian Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran, dan Modul Pembelajaran yang memuat integrasi mapel umum ke dalam mapel produktif sebagai administrasi untuk perisapan Tahun Ajaran 2022/2023.
Kegiatan IHT ditutup dengan penyampaian pesan dan kesan oleh Dr. Yuli yang merasa sangat senang dan antusias karena mendapat undangan lagi di SMK Tunas Harapan Pati. Pada pesannya, beliau mengutip sebuah pepatah yakni “di atas langit masih ada langit” dan berharap SMK Tunas Harapan Pati tidak lekas puas dan selalu memiliki pikiran terbuka untuk senantiasa melalukan perbaikan. Selain itu, daripada fokus pada kekurangan/kelemahan pada analisis SWOT, kita harus lebih fokus pada kelebihan dan hal-hal yang telah kita capai sesuai analisis SOAR. (Elsa Sukma Hapsari)